Berita Mega Tri Pratiwi Vs Satpam





Meski kasus tendangan "suster ngesot" kini masuk ranah hukum, namun DPRD Kota Bandung berharap, masalah ini bisa diselesaikan dengan damai dan cara kekeluargaan.

Sebab tendangan yang dilancarkan satpam Sunarya, merupakan refleks sebagai seorang petugas keamanan. Selain itu, jalur hukum yang ditempuh keluarga Mega Tri Pratiwi pun jangan sampai memunculkan arogansi sebagai orang kaya. Menurut Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, Ahmad Nugraha, Minggu (18/12), tendangan Sunarya sebagai satpam Apartemen Ciumbuleuit merupakan gerakan spontan.

Alasan itu harus dilihat pihak keluarga Mega Tri Pratiwi. Apalagi insiden ini pun bermula dari Mega sendiri yang ingin memberikan kejutan pada temannya tanpa koordinasi.

"Tidak akan ada asap kalau tidak ada api. Coba kalau koordinasi dulu, enggak akan terjadi seperti ini. Bukan tidak boleh memberi kejutan seperti itu, tapi sebaiknya izin dulu. Bukan ingin membela satpam, tapi saya yakin kalau dia tahu suster ngesot itu manusia apalagi perempuan, mana mungkin dia nendang," ujar Ahmad.

Arogan

Dikatakannya, sangatlah wajar bila orangtua dan pihak keluarga membela anak dan saudara mereka. "Namun, saya harap kedua belah pihak bisa saling memaafkan dan menyelesaikan masalah ini dengan damai. Apalagi pihak satpam, tidak memiliki apa pun sehingga jangan sampai arogansi pihak keluarga Mega sebagai orang kaya muncul," ujarnya.

Hal serupa diungkapkan anggota Komisi D DPRD Kota Bandung, Deni Rudiana. Seharusnya Mega dan keluarga sadar diri, karena Sunarya sebagai satpam hanya menjalankan tugas untuk mengamankan apartemen. Sebab itu, wajar saja bila Sunarya dengan spontan dan refleks menendang sang "suster" karena untuk menjaga keamanan di lingkungan apartemen tersebut.

Karena itulah, Deni berharap, kedua belah pihak bisa berdamai dan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Namun bila jalur hukum tetap dipilih pihak Mega, maka semua pihak harus menyerahkan persoalan ini pada yang berwajib.

"Keduanya bisa saja kena. Sebab, di satu sisi satpam melakukan penendangan dan di sisi lain korban melakukan tindakan yang meresahkan. Tapi kita berharap semuanya bisa selesai dengan damai dan cara kekeluargaan," ungkap Deni.