Persiapan Timnas untuk Pra Piala Dunia


- Pelatih tim nasional Indonesia U-23 Rahmad Darmawan bisa
saja kembali menangani tim senior untuk membantu pelatih Wim Rijsbergen dalam pertandingan lanjutan Grup babak ketiga kualifikasi Piala Dunia.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Ketua Umum PSSI Johar Arifin saat ditemui wartawan di Kantor Sekretariat PSSI hari ini, Kamis (8/9/2011) WIB.

Kekalalahan yang didapat timnas Indonnsia di dua pertandingan Grup E, yakni saat melawan Iran dan bahrain, menyeret isu baru tentang komposisi pelatih di timnas senior, termasuk mengembalikan Rahmad Darmawan yang disebut-sebut sebagai kuncio sukses timnas melangkah ke putaran ketiga.

“ Bisa saja. Semua pelatih kami minta membantu timnas senior. Dalam kontrak pelatih, tak ada khusus menangani tim U-23 saja atau U-16 saja. Semua pelatih bisa membantu timnas,” tuturnya.

Namun menurut Johar, hal itu baru bisa dilakukan asalkan tak mengganggu persiapan timnas U-23 yang akan berlaga di ajang SEA Games.

“Tapi dengan syarat program U-23 tidak terganggu karena kita sangat fokus. Masyarakat berharap kita bisa meraih medali emas di SEA Games nanti,” tandas sang ketum.

- Polemik di tubuh tim nasional senior Indonesia menyulutkan tuntutan mundur pelatih Wim Rijsbergen. Nama Rahmad ‘RD’ Darmawan pun disebut-sebut akan kembali menangani tim senior.Kemungkinan tersebut tidak dipungkiri oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Menurutnya, semua pelatih yang direkrut PSSI harus siap menangani timnas apa saja.

Sebelum didaulat menjadi pelatih timnas U-23, RD sempat menjadi asisten pelatih timnas senior. Tanpa RD, tim Garuda Merah Putih mengalami tiga kekalahan beruntun dari Yordania (0-1), Iran (0-3) dan Bahrain (0-2).

Langkah berat mengiringi Bambang Pamungkas cs guna menjamu Qatar, pada 11 Oktober mendatang. Ketum PSSI memastikan bahwa tak menutup kemungkinan RD kembali dipanggil mendampingi Wim.

“Semua pelatih harus bisa bantu timnas mana saja. RD bisa saja (kembali ke tim senior), asalkan program tim U-23 tidak terganggu,” ujar Djohar di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis 8 September 2011