JAKARTA – Para pemain legendaris yang tergabung dalam AC Milan Glorie berjanji menampilkan permainan menghibur pada laga amal melawan mantan bintang Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) hari ini. Usia yang sudah uzur tidak menjadi penghalang niat tersebut. Franco Baresi dkk mencanangkan tekad itu pada acara jumpa pers di Nusa Dua,Jumat (2/9). Dia melihat umur dan tajuk pertandingan persahabatan tidak menjadikan Milan Glorie akan main-main pada partai nanti. ”Kami sangat senang bisa kembali ke Indonesia untuk menjalani laga amal. Kami tentunya bermain sangat serius walau sekarang sudah tidak muda lagi,”ungkap Baresi. Senada dengan Baresi, Daniele Massaro berpendapat laga di SUGBK sangat prestisius. Sebab, Milan Glorie ingin menghibur masyarakat Indonesia, khususnya Milanisti,kelompok suporter Milan di Indonesia. ”Kami berharap dapat membuat para Milanisti Indonesia senang. Kami tidak mau mengecewakan mereka sebagai balas budi atas sambutan meriah yang kami terima selama berkunjung di sini,”tutur Massaro yang dikenal sangat dekat dengan Milanisti Indonesia. Milan Glorie datang ke Indonesia sebagai bagian dari Asian Disaster Relief Tour 2011. Rombongan beranggotakan 20 pemain mendarat di Bali,Kamis (1/9).Selain Baresi, nama-nama tenar lainnya mencakup Alessandro Costacurta, Nelson Dida,Federico Giunti, Serginho, Massimo Taibi,dan Jean Pierre Papin. Di sana mereka tidak melakukan persiapan berarti menjelang pertandingan di SUGBK. Baresi dkk lebih banyak menghabiskan waktu beristirahat dan menikmati keindahan Pulau Dewata sembari sesekali berolahraga ringan seperti berenang atau bermain voli pantai. Milan baru tiba di Jakarta kemarin malam. Tanah Air merupakan perhentian kedua dan terakhir Baresi dkk. Sebelumnya mereka mengunjungi Jepang yang terkena bencana gempa bumi dan tsunami Maret silam. Rencananya,hasil penjualan tiket pertandingan nanti bakal disumbangkan untuk korban bencana alam di Indonesia. Sebanyak 40.000 tiket dijual, termurah berharga Rp50.000. Sementara tiket termahal Rp1,25juta.Milan melalui Milan Foundation juga turut menyumbang. Mereka menyiapkan 100.000 euro yang dibagi rata untuk Indonesia dan Jepang. Milan Foundation sudah menunjuk Nahdlatul Ulama (NU) sebagai penyalur dana amal bagi Indonesia. Milan sebelumnya sempat datang ke Indonesia pada 1994.Ketika itu I Rossoneri–– julukan Milan––membawa tim utama arahan Pelatih Fabio Capello. Mengandalkan skuad yang sedang di puncak karier seperti Marcel Dessailly, Zvonimir Boban, Dejan Savicevic, Gianluigi Lentini, Filippo Galli, Mauro Tassoti, Christian Panucci, dan Sebastiano Rossi, Milan tanpa kesulitan melumat Persib Bandung kebobolan delapan gol tanpa balas. ”Banyak fans kami di Indonesia dan itu menjadi sangat spesial bagi kami.Kedatangan kami kali ini mengingatkan memori beberapa tahun silam.Dari beberapa pemain yang saat itu datang, kembali hadir juga ke Jakarta seperti Stefano Eranio dan Gianluigi Lentini,” papar Baresi, sosok yang telah membela Milan dalam719 laga Seri A. Menyikapi kesempatan ini, Pelatih Indonesia Benny Dollo yang ditunjuk sebagai juru taktik tim legendaris Indonesia mendeskripsikan pertandingan nanti sebagai partai mulia. Walau mengaku tak melihat hasil akhir, Bendol––sapaan akrab Benny––menilai laga tersebut adalah pertandingan yang sangat penting. ”Pertandingan yang sangat mulia karena akan ada dana yang disumbangkan untuk korban bencana alam. Jujur saya tidak melihat hasil akhir harus seperti apa. Karena yang penting adalah membuat laga nanti tetap berjalan menarik untuk disaksikan,” tutur Bendol saat dihubungi HATTRICK kemarin. Untuk strategi atau permainan seperti apa yang akan diterapkan, mantan Pelatih Arema FC Malang dan Persija Jakarta itu mempercayakan semuanya kepada skuad legendaris Indonesia. Diperkuat pemain-pemain tim nasional seperti Robby Darwis, Ricky Yacobi,dan Rully Nere,Bendol merasa yakin dengan kapasitas semua punggawa di skuadnya. ”Para pemain yang tergabung dalam tim legendaris Indonesia mempunyai sejarah hebat.Saya rasa ini adalah pentas untuk menunjukkan kapasitas mereka sebagai legendalegenda sepak bola Indonesia,” pungkas pelatih asal Manado itu. decky irawan jasri |